agaknya liburan yang berbeda, dengan jangka tiga bulan dari kemaren sampai tanggal 16 september ini. dari terawangan jauh terlihat terlalu lama, ntar keburu bingung kuliahnya mau diterusin atau ngga.
bayangannya besok balik ke serang, tidur tiga bulan atau jalan2 ke bali atau ke planet lain yang gada jamnya. terus pengen kumpul ama keluarga, kangen2an terutama sama yang kaga ketemu sesemester haha.
ya itu cuma bayangan, ada apa dengan aslinya? aslinya pertama gw pengawas ppkk(red : neraka maba) dan gw harus jadi formatur sama pengawas TOT panitianya juga. dan itu sampe tgl 1 agustus, ganteng.
apa lagi? gw ada seleksi tim inti robotik. kalo yang ini waktunya ga tentu, minimal sebulan gw riset di lab maksimall selama-lamanya. gila ga tuh gada kontrak waktu? ya sayang juga sih gw kemaren udah regional di pnj tim robotnya yg berkaki dapet emas. ke nasional juga dapet emas, tinggal nunggu mereka internasional ke trinity college di amrik, gila gw pengenn!! emang menggila nih politeknik kalo udah masalah gituan. ada lima kategori semua emasnya aja politeknik, polban dapet satu haha bagus lah ntar internasionalnya juara satu dah amiin, minimal juara tiga kaya taon kmaren.
tadinya liburan kebayang bagus jadi beginian ya, terus ada pelantikan iaic tgl 16 atau 17 agustus gitu, gila gw gabalik dah....
Sabtu, 15 Juni 2013
Selasa, 04 Juni 2013
values
Uas, kembali mempertanyakan esensi dari uas itu sendiri
sebagai ajang mencari nilaikah? pembuktian dosen? atau evaluasi belajar?
mencari nilai, nilai sangat penting. Bagi sebagian orang
mungkin bukan yang pertama tapi sangat penting. Nilai itu cerminan dunia pada
kita,pada satu sisi. Pada sisi lainnya banyak orang bilang nilai cerminan
dosen. Tapi terlepas dari itu semua nilai itu penting, lebih tepatnya perlu.
Pembuktian dosen, benar bahwa nilai adalah pembuktian dosen
terhadap KBM yang mereka lakukan. Buktinya? Beda dosen beda kadar pengertian
materi bagi mahasiswa yang diajar, itu sudah pasti. Tapi benarkah nilai yang
didapat mencerminkan keberhasilan dosen dalam mengajar? Jawabannya belum tentu.
Kenapa? Kembali pada masalah awal yakni nilai cerminan dosen. Tergantung dosen
ingin nilai anak didiknya baik atau tidak. Bisa ditentukan dari soal yang
beliau lampirkan atau dari nilai yang ia ‘berikan’.
Evaluasi belajar. Jika belajar dengan benar maka soal
sesulit apapun akan dapat terjawab, itu teori yang pasti. Bagaimana
Implementasi pada nilai? Pasti berbanding lurus, jika obyek dan variabel ideal
tentunya. Meskipun banyak faktor dari luar yang mempengaruhi nilai seseorang,
namun aspek evaluasi belajar ini yang paling menonjol diantara yang lainnya.
hal tersebut dikarenakan kesalahan sepenuhnya ada pada obyek pelaku, sedang
pada variabel pendukung lainnya mengikuti.
Kronologisnya adalah belajar kemudian tahu, itu idealnya.
Bagaimana jika belajar kemudian tidak tahu, berarti belum maksimal belajar.
Karena idealnya belajar meskipun tidak paham betul semua materi, minimal ada
ilmu yang ditangkap. Sedang masalah paham dan tidaknya ada pada variabel
pendukung lainnya seperti waktu , penjelasan, suasana, dan lainnya. karena
itulah nilai menjadi acuan terhadap kerasnya usaha anak didik dalam memahami
materi yang diberikan.
Sayangnya tidak ada yang ideal di dunia ini. Menangkap
bualan saya?
Langganan:
Postingan (Atom)