Pages

Jumat, 16 Agustus 2013

Adelaine-Home


I don’t know when I’ll be home. 
I’ll be thinking of you while I’m out on the road. 
Oh, I’m so far. But I’ll leave you with these words to warm your heart.

And it’s not gonna get easier from here.
And the distance I travel grows year by year.

I pray that you will never grow tired. 
Of me leaving you lonely time and time again. 
 I hope that you are willing to fight for it. 
It’s the thought of you that gets me through the night. 
Through the night.

Sometimes I feel that I am cursed. 
This road can be unforgiving. 
But I keep coming back. 
But you understand. 
That this is all a part of who I am.

And it’s not gonna get easier from here.
And the distance I travel grows year by year.

I pray that you will never grow tired. 
Of me leaving you lonely time and time again. 
 I hope that you are willing to fight for it. 
It’s the thought of you that gets me through the night. 
Through the night.

Rabu, 17 Juli 2013

-=-


"Libur itu sama dengan ga libur, gimana bisa libur kalo pas libur diisi hal2 galibur. Gimana galibur kalo galiburnya libur."

 ][
Untuk kasus yg lebih parah lagi, liburnya lebih galibur dari galibur. Terlalu bosen terlalu jenuh dengan aktivitas bulanan ini. Sabtu sampe jumat berkutat dengan robot yang bikin paleng setengah mati kalo ada problem, rata2 60% problem setiap percobaan muncul. Dilanjutkan dengan sabtu minggu yang ngenes ngawas TOT  brangkat ke kampus jam 5 dan balik jam 9. What on earth!!

Sabtu, 15 Juni 2013

libur atau ngga ini

agaknya liburan yang berbeda, dengan jangka tiga bulan dari kemaren sampai tanggal 16 september ini. dari terawangan jauh terlihat terlalu lama, ntar keburu bingung kuliahnya mau diterusin atau ngga.

bayangannya besok balik ke serang, tidur tiga bulan atau jalan2 ke bali atau ke planet lain yang gada jamnya. terus pengen kumpul ama keluarga, kangen2an terutama sama yang kaga ketemu sesemester haha.

ya itu cuma bayangan, ada apa dengan aslinya? aslinya pertama gw pengawas ppkk(red : neraka maba) dan gw harus jadi formatur sama pengawas TOT panitianya juga. dan itu sampe tgl 1 agustus, ganteng.

apa lagi? gw ada seleksi tim inti robotik. kalo yang ini waktunya ga tentu, minimal sebulan gw riset di lab maksimall selama-lamanya. gila ga tuh gada kontrak waktu? ya sayang juga sih gw kemaren udah regional di pnj tim robotnya yg berkaki dapet emas. ke nasional juga dapet emas, tinggal nunggu mereka internasional ke trinity college di amrik, gila gw pengenn!! emang menggila nih politeknik kalo udah masalah gituan. ada lima kategori semua emasnya aja politeknik, polban dapet satu haha bagus lah ntar internasionalnya juara satu dah amiin, minimal juara tiga kaya taon kmaren.

tadinya liburan kebayang bagus jadi beginian ya, terus ada pelantikan iaic tgl 16 atau 17 agustus gitu, gila gw gabalik dah....

Selasa, 04 Juni 2013

values

Uas, kembali mempertanyakan esensi dari uas itu sendiri sebagai ajang mencari nilaikah? pembuktian dosen? atau evaluasi belajar?

mencari nilai, nilai sangat penting. Bagi sebagian orang mungkin bukan yang pertama tapi sangat penting. Nilai itu cerminan dunia pada kita,pada satu sisi. Pada sisi lainnya banyak orang bilang nilai cerminan dosen. Tapi terlepas dari itu semua nilai itu penting, lebih tepatnya perlu.

Pembuktian dosen, benar bahwa nilai adalah pembuktian dosen terhadap KBM yang mereka lakukan. Buktinya? Beda dosen beda kadar pengertian materi bagi mahasiswa yang diajar, itu sudah pasti. Tapi benarkah nilai yang didapat mencerminkan keberhasilan dosen dalam mengajar? Jawabannya belum tentu. Kenapa? Kembali pada masalah awal yakni nilai cerminan dosen. Tergantung dosen ingin nilai anak didiknya baik atau tidak. Bisa ditentukan dari soal yang beliau lampirkan atau dari nilai yang ia ‘berikan’.

Evaluasi belajar. Jika belajar dengan benar maka soal sesulit apapun akan dapat terjawab, itu teori yang pasti. Bagaimana Implementasi pada nilai? Pasti berbanding lurus, jika obyek dan variabel ideal tentunya. Meskipun banyak faktor dari luar yang mempengaruhi nilai seseorang, namun aspek evaluasi belajar ini yang paling menonjol diantara yang lainnya. hal tersebut dikarenakan kesalahan sepenuhnya ada pada obyek pelaku, sedang pada variabel pendukung lainnya mengikuti.

Kronologisnya adalah belajar kemudian tahu, itu idealnya. Bagaimana jika belajar kemudian tidak tahu, berarti belum maksimal belajar. Karena idealnya belajar meskipun tidak paham betul semua materi, minimal ada ilmu yang ditangkap. Sedang masalah paham dan tidaknya ada pada variabel pendukung lainnya seperti waktu , penjelasan, suasana, dan lainnya. karena itulah nilai menjadi acuan terhadap kerasnya usaha anak didik dalam memahami materi yang diberikan.

Sayangnya tidak ada yang ideal di dunia ini. Menangkap bualan saya?