Uas, kembali mempertanyakan esensi dari uas itu sendiri
sebagai ajang mencari nilaikah? pembuktian dosen? atau evaluasi belajar?
mencari nilai, nilai sangat penting. Bagi sebagian orang
mungkin bukan yang pertama tapi sangat penting. Nilai itu cerminan dunia pada
kita,pada satu sisi. Pada sisi lainnya banyak orang bilang nilai cerminan
dosen. Tapi terlepas dari itu semua nilai itu penting, lebih tepatnya perlu.
Pembuktian dosen, benar bahwa nilai adalah pembuktian dosen
terhadap KBM yang mereka lakukan. Buktinya? Beda dosen beda kadar pengertian
materi bagi mahasiswa yang diajar, itu sudah pasti. Tapi benarkah nilai yang
didapat mencerminkan keberhasilan dosen dalam mengajar? Jawabannya belum tentu.
Kenapa? Kembali pada masalah awal yakni nilai cerminan dosen. Tergantung dosen
ingin nilai anak didiknya baik atau tidak. Bisa ditentukan dari soal yang
beliau lampirkan atau dari nilai yang ia ‘berikan’.
Evaluasi belajar. Jika belajar dengan benar maka soal
sesulit apapun akan dapat terjawab, itu teori yang pasti. Bagaimana
Implementasi pada nilai? Pasti berbanding lurus, jika obyek dan variabel ideal
tentunya. Meskipun banyak faktor dari luar yang mempengaruhi nilai seseorang,
namun aspek evaluasi belajar ini yang paling menonjol diantara yang lainnya.
hal tersebut dikarenakan kesalahan sepenuhnya ada pada obyek pelaku, sedang
pada variabel pendukung lainnya mengikuti.
Kronologisnya adalah belajar kemudian tahu, itu idealnya.
Bagaimana jika belajar kemudian tidak tahu, berarti belum maksimal belajar.
Karena idealnya belajar meskipun tidak paham betul semua materi, minimal ada
ilmu yang ditangkap. Sedang masalah paham dan tidaknya ada pada variabel
pendukung lainnya seperti waktu , penjelasan, suasana, dan lainnya. karena
itulah nilai menjadi acuan terhadap kerasnya usaha anak didik dalam memahami
materi yang diberikan.
Sayangnya tidak ada yang ideal di dunia ini. Menangkap
bualan saya?